Aku tak begitu tahu tentang dirimu. Satu hal yang kutahu tentangmu adalah bahwa kau merupakan sebuah forum kepenulisan. Tetapi, aku sendiri tak tahu apa yang dimaksud dengan forum kepenulisan. Ketahuilah, saat itu aku belum mengenal internet sehingga aku pun belum mengenal Google untuk dapat mencari tahu tentang dirimu. Meskipun demikian, karakterku yang selalu ingin tahu membuatku untuk menanyakan perihal tentang dirimu ke sumber lain. Aku pun memutuskan untuk bertanya tentangmu pada kakakku.
Kutanyakan pada kakakku, “Mas, FLP itu apa?” Saat itu kakakku tersenyum dan menjawab pertanyaanku, “FLP itu sebuah forum kepenulisan.” Hmm, rupanya hal yang sudah kutahu sebelumnya. Aku pun melanjutkan pertanyaanku, “Maksudnya?”
“Forum kepenulisan adalah kumpulan atau organisasi yang di dalamnya orang-orang bisa saling belajar mengenai dunia tulis menulis.”
Seketika mataku berbinar. Belajar tulis menulis. Benar-benar hal yang menyenangkan! “Apakah itu berarti aku bisa bergabung di dalamnya?” lanjutku.
“Tentu saja.”
“Kalau begitu aku ingin bergabung.” Aku pun langsung membayangkan aku sedang berkumpul dengan orang-orang dan membahas bagaimana teknik menulis yang baik.
“Sayangnya di sini tidak ada cabang FLP.”
Ah… jawaban yang membuatku cukup kecewa. Bayangan dalam pikiranku pun menghitam seketika.
Ya, sebelumnya memang tidak terlintas di pikiranku di mana aku bisa menjumpaimu. Setelah mendapat penjelasan dari kakakku, barulah aku tahu bahwa kau memiliki pusat dan cabang-cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Kau bahkan punya cabang-cabang di luar negeri (untuk yang satu ini aku baru tahu dua tahun terakhir dan itu membuatku semakin mengagumimu). Ya, namun sayangnya kau belum ada di daerah tempat tinggalku. Aku pun melepas bayanganku untuk bergabung denganmu.
Seiring berjalannya waktu, ternyata otakku tak mau berhenti memikirkanmu. Khayalan-khayalan untuk bergabung denganmu tetap melintas dan melayang-layang di benakku. Aku memvisualisasikan diriku sedang duduk bersama orang-orang yang juga bergabung denganmu membahas berbagai hal tentang tulis menulis. Secara tidak langsung ternyata itu merupakan pertanyaan-pertanyaanku mengenai dunia tulis menulis, sehingga aku membayangkan diriku membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut bersamamu. Cita-citaku memang ingin menjadi seorang penulis, jadi tidak mengherankan jika aku seringkali memiliki banyak keingintahuan mengenai tulis menulis. Tidak hanya ingin mengarang berbagai hal yang ingin kutulis, aku pun ingin tahu bagaimana teknik menulis yang baik.
Saat itu aku memang hanya ingin belajar bagaimana teknik yang baik dalam menulis, karena menurutku hal tersebutlah yang dapat mengantarkanku untuk menjadi seorang penulis berkualitas. Ya, menjadi penulis berkualitas, lalu populer. Seperti impianku. Singkatnya, aku berharap dengan bergabung denganmu dapat menjadikanku sebagai seorang penulis yang populer. Jika mengingatnya saat ini, hal tersebut benar-benar cukup membuatku geli.
Sejak itu aku pun membulatkan tekad untuk dapat berkuliah di kota besar sehingga aku bisa bertemu dengan dirimu, lalu bergabung. Mulailah perjuanganku untuk dapat lolos SNMPTN di Universitas Padjadjaran Bandung. Kudengar dari kakak bahwa kau juga ada di kota itu.
Alhamdulillah, perjuanganku membuahkan hasil. Aku lolos SNMPTN di universitas tersebut. Tentunya ini tak terlepas dari kehendak Tuhanku yang Maha Baik. Namun, menjadi mahasiswa baru ternyata membuatku sedikit melupakanmu saat itu. Konsentrasiku benar-benar tengah terpusat pada adaptasi waktu dan pengenalan lingkungan yang baru.
Sampai suatu ketika, aku mendengar salah seorang temanku menyebutkan namamu. “FLP Jatinangor sedang melakukan open recruitment, ikutan yuk!” Celotehnya saat itu. Tentu saja aku langsung excited. “Kapan? Di mana? Bagaimana caranya? Apa saja persyaratannya?”
Berondongan pertanyaan tersebut pun langsung kujawab dengan mencari informasi mengenai open recruitment-mu. Melalui bantuan beberapa teman, aku dapat memperoleh informasi tersebut dengan waktu yang cukup singkat. Aku pun segera mengerjakan persyaratan-persyaratan darimu. Tahukah? Aku benar-benar mengerjakannya dengan sepenuh hati. Aku pun berharap aku dapat lolos seleksi, sehingga keinginanku yang sejak SMP ingin bergabung denganmu pun segera terwujud. Ah… indahnya dunia ini!
Ya, lagi-lagi Tuhanku yang Maha Baik berkehendak mewujudkan keinginanku. Aku lolos seleksi dan mulai saat itu aku bisa bergabung denganmu di cabang Jatinangor (ini adalah daerah tempat kampusku berkuliah). Aku pun menjadi bagian dari FLP Jatinangor. Bagiku sungguh menakjubkan! Betapa tidak? Keinginanku untuk bergabung denganmu sejak lima tahun yang lalu kini terwujud.
Bergabung denganmu membawaku untuk mulai mengenal berbagai hal baru. Termasuk wawasanku tentangmu yang lebih jauh dan lebih dalam. Baru kutahu bahwa kau telah memiliki penulis-penulis terkenal, seperti Helvy Tiana Rosa (Sang Penulis Ketika Mas Gagah Pergi –ini adalah salah satu cerpen yang sangat kusuka), Asma Nadia, Muthmainah, Gola Gong, Pipiet Senja, Izzatul Jannah, dan masih banyak lagi. Oh ya, seorang penulis novel romantis Islami itu pun ternyata bagian darimu. Ya, Kang Abik Sang Ayat-ayat Cinta. Sebelumnya tentu aku sudah seringkali mendengar nama mereka. Tetapi, aku tak tahu bahwa mereka adalah bagian darimu. Baru kutahu pula bahwa kau ada di berbagai negeri tetangga.
Tak hanya itu, bersamamu aku mengenal kawan-kawan baru yang juga sama sepertiku, senang menulis dan ingin menjadi penulis. Kau mengenalkanku pada orang-orang yang berdedikasi dan bermotivasi dalam dunia tulis menulis ini.
Duduk bersama-sama untuk mempelajari bagaimana teknik menulis yang baik, yang dulu menjadi khayalanku, kini pun terjadi sungguh-sungguh. Aku jadi teringat saat awal-awal pertemuanku dengan kawan-kawanku yang juga bergabung denganmu, aku sangat senang saat mengetahui bahwa salah satu dari mereka adalah penulis yang profilnya sudah pernah kubaca di sebuah majalah. Tak kusangka aku bisa duduk dan belajar bersama dengan seorang penulis. Mungkin bagi sebagian orang hal ini biasa saja. Tapi bagiku hal ini cukup membanggakan. Cerita pengalamanku yang satu ini pun mengalir dari mulutku selama beberapa hari setelahnya. Ya, aku memang sangat beruntung bisa bergabung denganmu.
Kini, di tengah-tengah kesibukanku menjadi mahasiswa dan organisator di lembaga kampus, rasa bangga menjadi bagian dari dirimu tetap masih sangat kurasakan dan kunikmati. Rasa bangga itulah yang kemudian selalu memotivasiku untuk semakin giat belajar menulis dan meningkatkan sikap percaya diriku pada ‘dunia’ ini. Hal positif yang tumbuh dalam diriku sejak menyelami dunia menulis pun mengantarkanku untuk bisa menoreh sebuah prestasi di dalamnya. Ya, prestasi pertamaku dalam hal menulis memang kualami setelah aku bergabung denganmu, yaitu menjadi juara dua lomba cerpen yang diadakan oleh salah satu blog. Dalam lomba tersebut aku berhasil menyisihkan 220 penulis lain yang ikut serta. Bagiku sungguh menakjubkan! Motivasiku yang terus tumbuh juga mengantarkanku pada prestasi-prestasi selanjutnya. Aku pun menjadi lebih percaya diri sehingga beberapa kali tulisanku terbit di buletin dan web kampus.
Perjalanan dari sejak kumendengar namamu hingga kubergabung denganmu adalah satu hal yang sangat kusyukuri. Karena hal itulah yang membuatku semakin mencintai dunia tulis menulis ini. Tuhanku yang Maha Baik telah memberiku kesempatan untuk dapat memilih langkah dalam menjalankan salah satu amalan yang tak pernah putus, yaitu dengan berbagi ilmu yang bermanfaat melalui tulisan-tulisanku. Lagi-lagi ingin kuungkapkan bahwa ini sungguh hal yang sangat kusyukuri.
Ya! FLP, kutemukan dirimu!