
Isi tausiyah yang dikasih tentang seputar makna kehidupan. Ya, life is...
- Life is Never Flat
Pertama, kehidupan itu memang tidak pernah datar. Selalu ada lika-liku dan gelombang. Makanya, sebagai pihak yang menjalankan kehidupan, kita harus memiliki penyeimbang agar kita tetap bisa berjalan dengan stabil di atas kehidupan yang memang demikian. Dua hal yang dapat menjadi penyeimbang tersebut adalah syukur dan sabar. Ya, dua hal yang memang harus dimiliki oleh setiap pihak yang menjalankan kehidupan, khususnya manusia. Saat posisi kita di atas dan kita sedang menerima banyak nikmat, maka kita harus senantiasa bersyukur, sehingga kita selalu sadar bahwa Tuhan sangat menyayangi kita. Kita pun dapat terhindar dari sikap sombong dan ria. Sementara itu, tidak dipungkiri kita pun kadang berada di posisi bawah, yang mungkin saja kita sedang menerima musibah, ujian, atau cobaan. Maka dari itu, kita harus senantiasa bersabar agar kita tetap berprasangka baik dan cerdas dalam mengambil hikmah dari kejadian yang kita terima. Tentunya, sikap sabar seperti itu dapat senantiasa membuat kita sadar pula bahwa Tuhan memang masih menyayangi kita. Dengan sikap demikian, syukur dan sabar dapat menjadi alat penyeimbang kehidupan kita yang memang tidak datar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang seneng, kadang nggak seneng. Dan pastinya, itu dua hal yang memang harus kita lakukan, because life is never flat. - Life is Process
Tuhan memang Maha Adil, karena Dia tidak melihat hasil melainkan prosesnya. Beda sama kita manusia, yang seringkali mengukur sesuatu dari hasilnya saja. Jadi, nikmati saja segala proses yang kita lakukan dalam meraih suatu keinginan, atau lebih dari itu suatu visi. Katanya, sebagai manusia tugas kita sebatas pada ikhtiar (diiringi doa pastinya), sementara untuk hasil Tuhan yang menentukan. Tentu saja kita bisa menikmati proses tersebut, kalau kita memang melakukannya karena Tuhan (Allah Ta'ala), toh Dia sangat tahu apa yang kita lakukan. Jadi, nikmati saja segala proses yang kita jalankan selama kita masih diberi kehidupan. - Life is Choice
Hidup adalah pilihan. Mau pilih yang baik atau yang buruk? Mau pilih nurut sama Tuhan atau nggak nurut sama Tuhan? Tapi, kalau antara baik dan buruk, sudah pasti kita harus memilih yang baik, nurut sama Tuhan. Dia sudah Maha Baik membuatkan berbagai peraturan buat kita ciptaan-Nya. Jadi, buat apa nggak nurut sama Dia? Selain itu, tidak dipungkiri juga, di kehidupan ini kita pun dihadapkan pada pilihan yang sama baiknya. Tinggal bagaimana kita bijak menentukan pilihan. Bersyukur kita diciptakan menjadi makhluk paling sempurna, kita punya akal dan nurani (perasaan). Keduanya tentu bisa menjadi bekal untuk kita menentukan pilihan. - Life is Commitment
Setelah kita menentukan pilihan, tentunya kita harus berkomitmen menjalankan pilihan tersebut. Karena ini kehidupan dan kita berada di dalamnya. Komitmen menjadi bentuk tanggung jawab atas pilihan yang telah kita tentukan. Bukankah kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya? Nah, tambahan menurut saya, komitmen juga merupakan bentuk nyata dari sebuah perasaan cinta. Misalnya, apabila seorang istri berkomitmen untuk setia pada suaminya, maka dia tidak akan 'berpaling'. Jika seorang laki-laki berkomitmen terhadap anaknya, maka ia akan menjadi ayah yang baik dan teladan. Jika seorang pemimpin berkomitmen terhadap perusahaannya, maka dia akan memajukan perusahaan dan para sumber daya manusia di dalamnya. Ya, komitmen akan membuahkan berbagai hal positif. Dan itu semua dilandasi karena perasaan cinta, yang mungkin itulah cinta yang sesungguhnya. Saya jadi teringat dialog di salah satu novel favorit saya, "Cinta sejati adalah cinta yang sepaket dengan tanggung jawab (komitmen)." - Life is Temporary
Ya, kehidupan itu memiliki waktu. Kita tidak selamanya menjalankan kehidupan (di dunia) ini. Ada saatnya kita akan pergi meninggalkannya. Katanya, ada tiga misteri dari kematian seorang manusia, yaitu waktu, tempat, dan sebab. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan meninggal, di mana kita akan meninggal, dan penyebab kita meninggal. Oleh karenanya, mari manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang ada sebelum kita meninggalkan kehidupan ini.
Kira-kira seperti itulah isi tausiyahnya. Tapi mungkin beberapa ada yang ditulis versi saya, hehe. Benar-benar sangat bermanfaat bagi saya. Semoga ini juga bisa bermanfaat bagi yang lainnya
