Dan hal itulah yang sedang saya rasakan dengan orang yang satu ini.
Saya mulai akrab dengannya kira-kira awal tahun 2010. Ya, karena kami tinggal di bawah satu atap alias teman kostan

Waktu pulang kuliah tadi dan lihat kamar dia kosong melompong, sayapun sedih seketika (dilanjutkan dengan masuk kamar, terus nangis bombay, hehe) Serius saya nangis. Mungkin karena saya terbiasa melihat, dan bahkan nongkrong di kamar itu, tapi sekarang kamar itu bagai menjelma sebuah pemakaman tak bernyawa (ya iyalah Get, kan makam isinya orang mati -__-") maksud saya sepi dan hampa. Makanya air mata inipun jatuh *alay session. Terlebih lagi, sudah nggak ada penghuninya T.T
Nah, saya sama anak-anak genk ajaib yang lain manggil dia Oh Ha Ni (genk ajaib kami punya special name, ada Oh Ha Ni, Choi Sri Pi, Kim Nu Nik, saya sendiri Song Get Tar, dan additional player kami Park Ma Yang *penyelusup dari kostan sebelah, hihi). Mungkin terdengar agak maksa, tapi memang itulah panggilan sayang dari masing-masing kami


Sisi dewasanya juga terlihat kalau dia lagi ngasih nasihat. Terus juga kalau lagi menawarkan sesuatu. Nada suara dan sikapnya sangat ngemong. Satu hal yang paling saya suka dari dia. Ya, membuktikan bahwa dia memang lahir lebih dulu daripada kami *hehe. Karena itu lagi-lagi saya katakan, emak-emak banget. Representatif seorang ibu dan istri-lah *promote :).
Saya suka seneng kalau dia pulang ke kostan sambil manggil nama saya setiap lewat depan kamar saya, "Get..." Nggak peduli saya nyahut atau nggak, dia tetep aja manggil. Selain itu, kalimat dari mulutnya yang mungkin akan saya akan rindukan adalah, "Gedek banget gua(h)!" Pastinya dengan logat Betawi khas. Padahal dia selalu ngaku orang Jawa (hehe, tapi orang tuanya memang dari tanah Jawa).
Emak yang satu ini juga jago banget jualan. Ada aja kalimat yang keluar dari mulutnya buat ngerayu pembeli *yaiyalah, kan jualan hehe. Orangnya juga gesit. Kalau ngapa-ngapain suka cepet. Sagseg-sagseg. Tapi, kerenlah. Firasat saya dia bisa jadi bisnis-woman *sok tau, hihi. Aamiin aja :)
Tapi, sedewasa-dewasanya, orang satu ini tetep aja terjangkit virus galau. Biarpun emak-emak, kegalauan tetap melanda

Ya, itulah Oh Ha Ni. Bagaimanapun kekurangan dan kelebihannya membuat saya merasa nyaman berteman dengannya. Dan sejak berpisah dengannya hari ini, mungkin dia akan mewarnai hidup saya dengan menjadi sosok yang saya rindukan.
Success for you my lovely Oh Ha Ni... May Allah always blessing you
