Oct3,
Oct3,

Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno

Acara nonton kali ini benar-benar dadakan. Pagi pas hari itu saya buka Path dan melihat beberapa post teman-teman watching film Ruroini Kenshin: Kyoto Inferno, yang sudah pasti membuat saya sangat excited. Karena saya memang sedang menanti release film tersebut, setelah sebelumnya saya seneng banget dengan episode perdananya. Saat itu juga saya pun langsung searching jadwal pemutarannya. Dan saat saya mengajak teman kantor--yang saya yakin tingkat penolakannya hanya 1%, karena hobinya yang ngabring  (ha ha)--dia pun merespon, "Malam ini aja, yuk." Ditambah faktor bahwa hari itu adalah hari "Selamat" a.k.a. Selasa Hemat-nya Blitz, saya pun langsung, "Yuk." Akhirnya selepas pulang kantor, kami pun meluncur ke Grand Indonesia.

Live action perdana film ini menceritakan tentang cruel businessman, Takeda Kanryu, yang mengedarkan opium dan berbuat onar dengan meracuni warga Tokyo sekitar dojo milik Kamiya Kaoru dengan racun tikus, karena penolakan Kaoru untuk menjual dojo tersebut. Di sisi lain, Udo Jin-e, kaki tangan Kanryu--yang juga battosai--melakukan pembantaian para polisi pemerintah demi membuat Himura Kenshin muncul. Di episode perdana ini juga menceritakan awal Kenshin datang ke Tokyo dan bertransformasi menjadi rurouni (bukan lagi battosai), bertemu dengan Kaouru, Yahiko, Megumi, dan juga Sanosuke.
Adegan ramai dan kecenya adalah saat Kenshin dan Sanosuke menyerbu kediaman Kanryu untuk menyelamatkan Megumi. Di sini mereka melawan kaki tangan Kanryu yang juga para samurai, yaitu Kein dan Banjin. Adegan lainnya adalah di bagian akhir saat Kenshin berduel dengan Jin-e. Jin-e yang dulu juga bertempur di Battle of Toba Fushimi memancing Kenshin agar kembali menjadi hitokiri (manslayer).
Hampir seluruh adegan action-nya saya suka, karena sangat sangat keren!

salah satu adegan di Kyoto Inferno
Sedangkan di film kedua ini menceritakan tentang munculnya Makoto Shishio yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah dengan membakar Kyoto. Di sini pemerintah meminta bantuan Kenshin untuk melawan Shishio, karena 'geng' Shishio juga melakukannya dengan membantai para polisi pemerintahan. Menurut saya adegan action-nya lebih keren dibandingkan film sebelumnya. Saat nonton saya sampai terpukau menatap layar bioskop :p. Apalagi saat Kenshin-nya mulai duel dengan sisi hitokiri-nya. Di film ini Kenshin benar-benar mempesona! :)

Adegan terakhir masih menggantung, belum ada duel antara Kenshin dan Shishio. Karena akan berlanjut di sequel selanjutnya, The Legends End. Can not wait to see! :D

Tentang karakternya, menurut saya Takeru Satoh sangat pas memerankan Kenshin. Ekspresinya sangat cool baik saat menjadi hitokiri maupun saat beradegan cute. Karakter lain yang menurut saya kurang adalah Kaoru. Saat adegan action tidak se-bertenaga kartunnya dan di sisi lain agak kurang bawel. Ekspektasi yang berbeda juga pada karakter Sanosuke. Menurut saya di kartunnya Sanosuke sangat cool, sedangkan di film ini karakternya menjadi terlalu kocak, kurang sisi cool-nya. Tapi over all, saya sangat sangat menyukainya :)

Daaan... rasanya saya lega mengungkapkan pesona live action Kenshin di post ini. Dan sekarang saya tinggal menanti cantik sequel selanjutnya :p
Oke. See ya!

Sumber gambar: di sini

Aug28,
Aug28,

Kabut Peradaban

Last night I saw the talkshow programme, Sarah Sechan on Net TV. One of the guest star was from Greeneration, an organization that concern about environmental issues. They simulated about Kabut Peradaban. It show how people not recognize their earth anymore.
There were five peoples, i.e Earth Godness, Tarzan, Mr. Farmer, Mrs. Market, and Mr. Enterprise. Formerly, Tarzan was very close with Earth Godness. He knew her so well, he ate by plucked from the nature as a part of Earth Godness straightly. He picked the fruits and vegetables directly from the tree. One day Mr. Farmer cames and brought an agriculture custom. Tarzan didn't pluck from the nature straightly anymore. He ate by through Mr. Farmer, so he didn't connect to Earth Godness directly. After that, Mrs. Market cames with her shopping habit. It made Tarzan not just need Mr. Farmer to connect with Earth Godness, but also should through Mrs. Market. It made his space with Earth Godness further. In the next, Mr. Enterprise cames with many his store. Now to connect with Earth Godness, Tarzan should through Mr. Enterprise, Mrs. Market, and Mr. Farmer. His space with Earth Godness became so far. He didn't recognize her so well anymore.
Kabut Peradaban simulation makes us need to be aware of environment. We have to know our earth so well, so we can treat them nicely.


source of picture: here

Aug26,
Aug26,

Daddy's Girl

Dear readers...
Long time no see... It has been nearly three months since I posted my last articel. There are so many story I want to tell you. One of them is my Eid celebration. It held in my hometown, Pemalang. All my family gathered in my grandpa's house and celebrated by silaturahim each other. Before that day I had gone 'mudik' to my hometown by bus from Bandung. It was boring, because the traffic jam made it be a long trip.
But my tiredness lost when my Daddy picked me up in the bus station. Just met him made me very very very happy. I tought it was a best day of my life :p

And then... ok. I'll continue my another story in the next time. Cheers! :D

Apr14,
Apr14,

You Know It's Love


you know it's love when all you want is that person to be happy, even if you're not part of their happiness...
but it's truly sad, isn't it? :)

ps: quotes from The Idealist. picture's source here.
Apr13,
Apr13,

Entah Apa Judulnya

Baiklah, saat ini saya memang agak stuck. Sampai-sampai mau buat judul posting saja bingung tak terkendali. Dan saya mengakui kalau saya sedang berlebihan hehe.

Kali ini saya ingin menuliskan mengenai hal sangat disukai kebanyakan orang, yaitu... cinta (tsaaah!)
Memang agak sensitif membicarakan hal yang satu ini. Apalagi bagi saya yang masih single dan penganut jomblo until married :)
Secara sederhana berbicara mengenai cinta berkisar pada dua hal. Mencintai dan dicintai (ngomong-ngomong saya geli juga menulisnya haha). Terkait dengan hal pertama, yaitu mencintai, bagi para penganut jomblo until married seperti saya ini tidaklah mudah dan butuh perjuangan. Bagi kami, ketika mencintai seseorang, tidaklah bisa seperti kebanyakan orang. Berpikir, meyakinkan diri, menyatakannya, lalu siap menerima risiko (diterima atau ditolak). Jika diterima terjalinlah hubungan dan jika ditolak patah hati tujuh hari tujuh malam (atau mungkin menyusun siasat atau maksa biar diterima hehe). Tidak seperti itu.

Bagi kami, ketika mencintai seseorang, hal pertama yang dilakukan adalah bersyukur. Karena Allah masih mengkarunia fitrah manusiawi tersebut. Kedua adalah berpikir keras dan banyak istighfar. Banyak bertanya kepada diri sendiri. Apakah perasaan ini benar, salah, terlarang, atau dibolehkan? Apa yang mendasari perasaan ini? Apa efek sampingnya? Apakah saya semakin baik dan rajin atau justru sebaliknya? Apakah saya semakin bersemangat dan bahagia atau justru sebaliknya? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Ketiga adalah mengambil keputusan. Married. Jika sudah mampu, why not? Tahap selanjutnya tentu ada cerita tersendiri dan saya tidak bisa menuliskannya karena memang belum berpengalaman hehe. Dan jika belum? Ini dia yang sulit. Sungguh! (pasti salah satu dari kalian berpikir kalau yang ini ada pengalaman, haha).

Kami bukanlah orang-orang yang akan menjalin hubungan ilegal (begitulah saya menyebutnya). Pacaran, ha-te-es, el-de-er, pacaran islami, taaruf 'hoax' (maksudnya karena tidak dalam rangka married, hanya pengalihan istilah) atau apapun sebutannya. Hal yang akan kami lakukan adalah mengendalikan diri. Yang biasanya akan berbuah pada upaya memperbaiki diri dan semakin meyakini bahwa Allah sudah mempersiapkan siapa soul mate kita dan selalu mengingat bahwa kami harus menjemputnya dengan cara yang baik. Dengan cara yang Allah suka. Apakah ini hal yang mudah? Tentu saja tidak. Karena hal ini berkaitan dengan perasaan. Sesuatu yang ada tapi entah secara wujud terletak dimana. Dan mungkin di sinilah perjuangannya. Mungkin tulisan ini agak berseberangan dengan tulisan saya sebelumnya (di sini). Karena baru-baru ini saya mengalami kesulitan ini hehe. Tetapi tulisan saya sebelumnya bisa mengingatkan bahwa ini memang sulit tapi lakukan saja dengan langkah ringan dan menyenangkan.

Begitulah. Dalam hal ini yang bisa kami lakukan adalah mencintai dalam diam (lagi lagi saya geli menuliskannya hehe). Dan tetap banyak hal manusiawi yang terjadi.
Tentang dia. Kadang memperhatikan dari jauh. Menunggu moment yang kemungkinan dia datang. Mencari tahu kabar dia dengan bertanya kepada teman. Sesekali menyapanya langsung (kalau kenal :p). Mengamati karakternya. Membaca buku yang dia suka. Mendengarkan lagu favoritnya. Menonton film yang dia rekomendasikan. Ingin mencoba hobi yang dia punya. Dan masih banyak lainnya. Tapi tentu tidak dengan menelefon dan mengajak mengobrol tak jelas ke mana mana. Atau mengajak pergi berdua. Atau sengaja datang ke kosannya untuk mengantar makanan hehe.

Tentu saja hal terakhir yang dilakukan adalah berdoa :)

bagiku cinta tak perlu terungkap untuk bisa terlihat. karena terdiam pun ia bisa terasa. acuhku bukan berarti mengabaikanmu, diamku bukan berarti tak memperhatikanmu. ada perasaan, ada keinginan, ada pengharapan. aku memohon pada-Nya untuk mengajariku bahasa cinta yang ikhlas tanpa umbar kata. mencintai dari kejauhan dalam kesederhanaan :)


ps: quotes merupakan kutipan dengan beberapa perubahan, tapi mohon maaf lupa sumbernya hehe. gambar dari sini
Apr13,

Long Time No See

Hi. Long time no see. Lagi-lagi dalam beberapa bulan saya tidak menuangkan postingan di blog ini. Terakhir adalah postingan yang saya tulis tepat tanggal 1 Januari 2014. Dan sekarang sudah memasuki bulan April. Tiga bulan berkesan dan bermakna yang terlewati tanpa menulisnya di sini. Hehe agak disayangkan memang :)

Baiklah. Kalau diurut dari yang terbaru ada beberapa hal penting yang saya lewati dalam tiga sampai empat bulan terakhir. Pertama adalah pada 8 April kemarin, keponakan saya dari kakak kedua telah lahir. Alhamdulillah perempuan, dan itu berarti ada lagi yang mengalahkan kecantikan saya setelah keponakan perempuan dari kakak pertama :p Namanya Diama Firasi Darmawan :)

Selanjutnya, tanggal 6 April yaitu.... tadaaa! my birthday! Dan itu berarti usia saya semakin dewasa (saya malas menggunakan kata tua haha), 23 tahun. Sebuah usia yang membuat saya semakin deg degan karena sadar usia tersebut adalah usia target saya menikah (dulu hehe). Tentu lain cerita kalau memang sudah dipersiapkan. Hal yang membuat deg degan adalah sudah pasti karena belum, hehe.

Kurang lebih dua bulan sebelumnya, tanggal 6 Februari, saya wisuda (harus disadari dan digarisbawahi bahwa itu berarti saya sudah lulus. yeay! :p) Alhamdulillah, semua keluarga berkumpul. Saya pun terpilih menjadi salah satu perwakilan mahasiswa yang menyerahkan bunga kepada orangtua. Tanpa perlu diceritakan kenapa, sudah pasti saya menangis heboh saat memberikan buket bunga kepada Bapak. Rasanya campur aduk tidak karuan :)
Nah, setelah itu kami sekeluarga makan-makan di Ampera yang berada di jalan KH Mustofa. Ada satu hal yang menggelikan. Salah satu keponakan saya (anak ketiga dari kakak pertama) Apik, begitu kami memanggilnya, terpeleset jatuh saat riang berkeliaran di sekitar spot bermain anak-anak. Karena tubuhnya nyemplung ke kolam, bajunya pun basah kuyup (haha saya ngakak hebat waktu itu, pasti dia menganggap saya waktu itu sebagai nenek sihir bukan tantenya), dan ujung-ujungnya dia tidak mau pakai baju sama sekali dan memilih untuk telanjang (kebetulah sekali ibunya saa itu bawa persediaan baju, mungkin sudah ada feeling anaknya bakal kecemplung hehe). Untung saja usianya masih sekitar tiga tahun :)

Beberapa hari sebelumnya, tanggal 2 Februari, adalah hari pertama saya masuk kerja. Alhamdulillah saya lolos seleksi di Yayasan Bina Desa Indonesia sebagai Networking and Partnership staff. Karena itu, saya pun hijrah ke ibukota. Di daerah Cempaka Baru Jakpus. Meskipun sampai sekarang masih harus membetahkan dan membiasakan diri, saya cukup betah. Mungkin karena teman-teman sekantor yang menyenangkan. Bahkan saat ulang tahun kemarin, mereka membuat surprise :D

Mundur kira-kira setengah bulan sebelumnya, tanggal 10 Januari, saya melangsungkan sidang komprehensif. Sebuah sidang yang menyatakan saya telah menjadi sarjana dan pensiun dari jabatan  mahasiswa strata satu. Menyenangkan, mengesankan, mengharukan, dan entah apa lagi rasanya waktu itu. Finally! Alhamdulillah :)

Dan sekarang, detik ini, saya berada di kamar kosan baru yang tidak bernama ini hehe, sedang menulis ditemani dengan music box lagu-lagu Tohoshinki dengan perasaan yang 'agak agak' karena kejadian yang juga baru saya lewati beberapa hari terakhir. Perasaan yang sepertinya pernah terjadi empat sampai lima tahun silam. Namun, berkali lipat untuk yang saat ini :)
Perasaan yang bagaimanapun akan saya syukuri. Apalagi kalau saya mengingat kejadian-kejadian tulisan di atas. Saya pun akan berkali lipat untuk bersyukur :)
Jan6,
Jan6,

2000 Empatbelas

Hai! Emmm apa ya. Berbicara tentang resolusi di awal tahun, kemarin saya membaca sesuatu yang menggelitik. Saya agak lupa redaksinya, tapi kira-kira begini, "Resolusi 2014 saya adalah menuntaskan resolusi 2013 yang tertunda, yang sudah saya rencanakan pada resolusi 2012, dan sebelumnya telah saya inginkan pada resolusi 2011." Kurang lebih begitu.

Ah, waktu dan mimpi. Mengejar satu di antaranya dengan dibatasi satu yang lain. Maksud saya, kita mengejar mimpi dengan waktu yang berbatas. Berbatas? Ya tentu saja, karena setiap dari kita sudah memiliki jatah waktu masing-masing. Entah itu 100 tahun, 80 tahun, atau hanya 10 tahun. Dan dengan jangka tersebut kita harus mengejar mimpi. Namun, kerap kita kurang menyadari tentang waktu yang berbatas ini. Sehingga mimpi pun tertunda terwujud, seperti statement di atas tadi. Kecewa boleh aja. Wajar. Asal ngga perlu berlebihan. Tapi, satu yang bisa jadi pengingat adalah bahwa kondisi kita saat ini adalah akibat dari tindakan kita di masa lalu. Karena itu kita perlu melakukan usaha, upaya emosional, effort, tindakan membangun, positive feeling, hingga kunci terbaik, doa. Ya, Allah swt sudah mengatakan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada di diri mereka." (Ar Ra'd: 11).

Ya. Seperti saya saat ini. Salah satu resolusi 2014 ini adalah lulus kuliah. Sebuah resolusi saya di tahun 2013 yang sudah saya rencanakan di tahun 2012, dan saya inginkan di tahun 2009. Hahhhh... saya jadi geli sendiri :D Tapi Alhamdulillah, saya ngga kecewa-kecewa banget. Karena bagaimanapun banyak hal yang sangat saya syukuri dengan ketertundaan resolusi saya yang satu ini.

Bagi saya, yang penting ketertundaan ini tetap jadi pelajaran. Dan perbaikan tetap harus dilakukan agar ketertundaan mimpi terminimalisir :))
Copyright @ Gettar's | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by Deluxe Templates
Blogger Templates